Report Abuse

Blog berisi kumpulan produk hukum Indonesia.

Sekolah di Jawa Barat Kurang Jamban


Kondisi sanitasi di sekolah-sekolah yang ada di Jawa Barat jauh dari standar nasional. Ini terlihat dari rasio toilet (jamban) yang ada di sekolah Jawa Barat mencapai angka 1:150, atau satu kamar mandi untuk 150 siswa.

Sementara rasio ideal penyediaan toilet di sekolah adalah 1:60 untuk laki-laki, dan 1:50 untuk perempuan. Adapun rasio rata-rata nasional juga menunjukkan angka yang tidak ideal yakni 1:90.

Water, Sanitation and Hygiene (WASH) Specialist, UNICEF, Reza Hendrawan menuturkan selain Jawa Barat rasio tertinggi lainnya juga ditemukan di DKI Jakarta. "Dari data yang kami temukan di lapangan, penyebaran rasio di setiap provinsi tidak merata. Dan rasio 1:150 ini ada di Jawa Barat dan DKI Jakarta. Namun memang di semua provinsi di Indonesia, belum ada satupun provinsi yang mampu mencapai rasio ideal untuk sanitasi tersebut (1:50 dan 1:60)," ujarnya ketika ditemui seusai diskusi 'Generasi Berkualitas Dimulai dari Sanitasi Sekolah'', di Gedung Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta, Selasa, 8 November 2016.

Rasio yang begitu tinggi tersebut mencerminkan masih kurangnya perhatian pemerintah daerah terhadap kualitas sanitasi di sekolah. Padahal, sanitasi yang baik dan berkualitas sangat memiliki dampak yang signifikan pada perkembangan karakter peserta didik.

Reza menjelaskan terdapat sejumlah kendala yang dihadapi Jawa Barat dan DKI Jakarta sehingga angka rasio sanitasi terkait toilet di sekolah sangat tinggi. Diantaranya adalah kendala lahan sehingga sarana toilet tidak bisa ditambah, hingga jumlah siswa yang memang sangat tinggi.

Rasio ideal untuk toilet atau jamban di sekolah diatur dalam Permendikbud Nomor 24 Tahun 2007 tentang Standar Sarana dan Prasarana untuk SD/MI), SMP/MTS dan SMA/MA. Selain rasio, dalam Permendikbud tersebut juga diatur bahwa luas minimum 1 unit jamban adalah 2 meter persegi, dan tersedia air bersih di setiap unitnya.

Reza menjelaskan, sekolah di Indonesia masih menghadapi masalah pada rendahnya akses pada air yang aman, sanitasi dan perilaku hidup bersih dan sehat di sekolah. Berdasarkan data fasilitas sanitasi sekolah melalui Data POkok Pendidikan (Dapodik) Tahun 2014, hanya 65% sekolah di Indonesia yang memiliki jamban terpisah antara siswa laki-laki dan perempuan. Selain itu total fasilitas sanitasi di sekolah yang ada hanya 22% dilaporkan berada dalam kondisi baik, atau hanya 1 dari 4 sekolah yang memiliki sanitasi sekolah yang layak.

"Butuh komitmen yang kuat untuk menjadikan isu sanitasi ini sebagai prioritas utama pemerintah. Baik pusat maupun daerah. Karena meskipun sederhana, namun dampaknya sebenarnya sangatlah besar terhadap peserta didik,"ujarnya.

Fasilitas sanitasi sekolah bahkan menjadi salah satu capaian dalam indikator tujuan dalan Sustainable Development Goals (SDG) yang ditetapkan UNESCO. Karena itu, dia menuturkan, pihaknya ikut mendorong pemerintah Indonesia untuk bisa mencapai target kondisi sanitasi sekolah yang ideal pada 2030 mendatang, sesuai target SDG. pikiran-rakyat.com

Related Posts