Report Abuse

Blog berisi kumpulan produk hukum Indonesia.

Salah Input Data Dapodik, Salah Siapa? Berkaca dari Korban Kasus Tagor Alamsyah Harahap

Ah ini sebenarnya penyakit lama. Siapapun pasti pernah melakukan kesalahan, hehehe katanya sih. Agak rame barusan di sebuah status Pejabat Ditjen GTK Tagor Alamsyah Harahap yang menyinggung permasalahan kesalahan input di aplikasi dapodik dan kurangnya kesadaran guru mengecek sendiri datanya di info gtk.

Ini contoh data guru yang tidak perduli data dapodiknya, Besok2 kalau data guru tidak benar akan saya blok SKTP dan Peruntukan lainnya baru Nangis lu..(kesal.com). Mohon keperduliannya wahai para guru agar mengecek setiap item data agar rasional nanti yg rugi bapak/ibu guru sendiri.Kan sudah ada media info GTK untuk alat mengecek data sendiri. Urusan cemen gini aja kok nggak beres gimana mau ngajarin orang lain.


Yah sebagian guru ada yang protes, sebagian operator dapodik ngeshare. Ada yang salah dengan status tersebut? Jelas sekali status tersebut menimbulkan ketersinggungan di kalangan Guru. Namun melihat data yang ditampilkan Tagor Alamsyah Harahap setelah dilihat lihat ternyata bukan guru tetapi staf tenaga administrasi. Hehehe
Ini contoh data guru yang tidak perduli data dapodiknya, Besok2 kalau data guru tidak benar akan saya blok SKTP dan...
Dikirim oleh Tagor Alamsyah Harahap pada 11 Mei 2016

Loh kenapa salah atau dibiarkan salah? Menurut analisa admin, kesalahan input TMT SK pengangkatan di dapodik ini sudah berlangsung lama, apa pasal? Alasannya? Melihat tahun penerbitan NUPTK ybs jelas ybs sudah lama bekerja di sekolah tersebut dan NUPTK diterbitkan era dapodik yang lama. Dan namanya staf tenaga administrasi kan gak ada tuh dapat tunjangan dari pusat, jadi biarpun salah gak ngaruh apapun. hehehe. Makanya lepas dari pengawasan operator dapodiknya.
salah input
Kembali ke judul di atas, Ketika di cek info GTK terdapat kesalahan seperti di atas, siapa yang salah? Tentu kesalahan pertama ada di tangan operator, ya iyalah operator kok yang input datanya di dapodik, kok gak teliti dan asal asalan. Si "korban status" dalam hal ini yang dibicarakan di status pejabat Ditjen GTK tadi ya juga salah. Salahnya dimana? Ya karena gak cek info GTK. (mungkin mikirnya gini, ngapain cek info gtk, wong gak dapat tunjangan juga) wkwkwkwkwk.

Ayo bersinergi dan komunikasi.

Oke barangkali kasus di atas mungkin gak akan berpengaruh apapun terhadap data di "korban status FB". Namun bagaimana jika ini terjadi pada guru yang mendapatkan tunjangan profesi atau mereka yang berpotensi mendapatkan aneka tunjangan. Pasti berabe dah tuh operator.

Pesan buat operator dapodik, ayo kerjakan lagi dengan lebih teliti, buktikan Kita ( karena saya juga operator dapodik,hehehe) pekerja yang telaten, apalagi melihat kasus diatas "korban" bekerja di SMP yang notabene pegawai Tenaga Administrasinya lebih banyak dan barangkali lebih bagus di banding yang di sekolah dasar yang banyak mengandalkan guru sendiri sebagai operator dapodik. Harusnya pengisian datanya lebih bagus donk ah.

Buat para guru maupun tenaga administrasi, ayo di cek masing masing datanya di Info GTK, bagaimanapun operator manusia biasa, kadang bisa berbuat kesalahan. Kalo gak paham bisa minta tolong bantuan operator. Kalo operator gak punya pulsa, belikan pulsa. Namun perlu diingat server dapodik dan info GTK kadang sedikit lelet , penarikan data terbilang lambat untuk saat ini. Data yang dikirim dari aplikasi dapodik tidak langsung muncul di server info GTK, kadang bisa 2 minggu baru muncul sesuai input terbaru. hehehe kasusssss...


Oke saya kira semua sudah paham dan semoga gak gagal paham. Yang utama adalah kerjasama antara operator, guru termasuk juga kepala sekolah. Sering seringlah berkomunikasi, karena melihat kasus kasus yang ada seakan terjadi jurang pemisah antara guru dan operator. Hehehe Uyeee




Related Posts